LEARNING NETWORKING SEBAGAI OPTIMALISASI JEJARING BISNIS DIGITAL BERBASIS GENDER PESISIR BUDIDAYA UDANG WINDU DI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Abstract
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan rencana strategis pengembangan sektor perekonomian berbasis kemaritiman yang terintegrasi dengan prinsip blue economy. Peningkatan kualitas taraf hidup masyarakat pesisir menjadi isu sentral pembangunan berkelanjutan. Pembudidayaan udang windu merupakan keunggulan kompetitif masyarakat pesisir pantai Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara melalui pembenihan dan pemasaran bibit berkualitas ekspor. Kapabilitas dalam mengupayakan potensi sumber daya alam dan manusia akan mampu mengoptimalkan jejaring bisnis yang kompetitif. Tingkat kepemahaman masyarakat pesisir (gender perempuan) dalam pengelolaan manajerial bisnis yang sesuai standar service management masih cukup rendah, sehingga hal tersebut menjadi fokus permasalahan. Optimalisasi peran perempuan sebagai representasi ekonomi gender pesisir perlu menjadi tujuan dan nilai novelty yang harus dicapai guna mewujudkan cita-cita blue economy yang mendukung pengembangan ekonomi nasional melalui sektor kemaritiman berbasis digital. Potensi keunggulan kompetitif di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara akan tercipta melalui stimulasi pengembangan iklim bisnis dengan mengelola jejaring bisnis yang berbasis digitalisasi. Keterbukaan untuk dapat bekerjasama dengan pihak lainnya akan menjadi pendukung bisnis kontributif yang relevan dengan prinsip learning networking. Pendekatan penelitian secara kualitatif deskriptif, data dan sumber data berupa satuan kegiatan pengembangan bisnis di lapangan yang memuat indikator penjaring data dan relevan dengan topik penelitian. Observasi partisipatoris, interview, penelaahan literatur ilmiah akan menjadi proses reduksi data menjadi lebih komprehensif. Hasil penelitian akan memuat strategi dalam mengoptimalisasikan kegiatan bisnis berbasis digital dengan mengintegrasikan kerjasama jejaring kerja dengan berbagai aspek penunjang lainnya.
Kata Kunci : gender pesisir, jejaring bisnis, learning networking, Muara Badak, udang windu
ABSTRACT
Indonesia is an archipelagic country with a strategic plan for the development of a maritime-based economic sector that is integrated with blue economy principles. Improving the quality of life of coastal communities is a central issue of sustainable development. Tiger prawn cultivation is a competitive advantage for coastal communities in Muara Badak District, Kutai Kartanegara Regency through hatchery and marketing of export quality seeds. Capability in pursuing the potential of natural and human resources will be able to optimize competitive business networks. The level of understanding of coastal communities (female gender) in managing business managerial according to service management standards is still quite low, so this becomes the focus of the problem. Optimizing the role of women as a representative of the coastal gender economy needs to be a goal and a novelty value that must be achieved in order to realize the ideals of the blue economy which supports national economic development through the digital-based maritime sector. The potential for competitive advantage in Muara Badak Subdistrict, Kutai Kartanegara Regency will be created through stimulating the development of a business climate by managing digitalization-based business networks. Openness to be able to cooperate with other parties will be a contributive business support that is relevant to the learning networking principle. The research approach is qualitatively descriptive, the data and data sources are in the form of business development activity units in the field which contain data capture indicators and are relevant to the research topic. Participatory observation, interviews, scientific literature review will make the data reduction process more comprehensive. The research results will contain strategies for optimizing digital-based business activities by integrating network collaboration with various other supporting aspects.
Keywords: coastal gender, business networking, learning networking, Muara Badak, tiger prawns
References
Kusnanto, Heru.,Wahyudin, Agus.,& Siregar Tirtana, R. (2021). Strategi Peningkatan Ketahanan Industri Dan Stabilitas Iklim Usaha Industri Dalam Rangka Pemulihan Industri Pasca Pandemi Covid-19, Prosiding Seminar Nasional Rantai Pasok, (2), 358-365
Anatan, Lina &Ellitan,Lena.(2019). Supply Chain Management (Teori&Aplikasi). Bandung: Alfabeta
Ong Leonnard. (2021). Penguatan Jejaring Bisnis Melalui Kualitas Layanan DI PP Properti, Jurnal Off Sustainable Community Development 9JSCD), 3(1),1-10
Pujawan, I Nyoman & Mahendrawathi. (2017). Supply Chain Management Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset
Leonar,Barton,D. (1988). Implementation as mutual adaptation of technology and organization. Research Policy 17, 251-267
Sutarman. (2017). Dasar-dasar Manajemen Logistik. Bandung: PT Refika Aditama
Tunggal,Amin Widjaja.(2018).Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan Supply Chain Management. Harvarindo
Suminar, R. (2020). Formulasi Strategi Dari Evaluasi Siklus Hidup Produk, Strategi Kekuatan Kompetisi Dan Anticipating Competitor's Action Studi Kasus Convenience Store. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Manajemen, 16(1), 1–14.