PENGARUH PENGADAAN SPARE PART DAN PERSEDIAAN SPARE PART TERHADAP KELANCARAN KEBERANGKATAN KAPAL MILIK PT. BUANA LINTAS LAUTAN Tbk
Abstract
Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa dibawah kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan. Spare Part kapal adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Spare part adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap alat berat terdiri dari banyak komponen namun yang akan dibahas adalah komponen yang sering mengalami kerusakan dan penggantian. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlunya pengadaan dijalani dengan sebaik- baiknya, mulai dari merancang hubungan yang tepat dengan supplier, memilih supplier, memilih dan mengimplementasikan teknologi yang cocok, memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier, serta menjalin komunikasi dan kerja sama dengan awak kapal dan supplier dalam memenuhi seluruh spare part kapal sehingga muncul solusi yang menjadi pilihan. Metode penelitian yang digunakan menggunakan skala likert, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan, penelitian ini mengambil sample sebanyak 20 orang responden, diharapkan dengan jumlah sample tersebut dapat mewakili populasi yang ada pada perushaan yang dijadikan peneliatian ini.
Pengadaan spare part terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelancaran keberangkatan kapal dengan thitung > ttabel (2,094 > 2,052) Persamaan regresi untuk hubungan pengadaan spare part (X1) terhadap kelancaran keberangkatan kapal (Y) didapat Ŷ = 7,765 + 0,424 X1, persamaan ini berarti bahwa setiap peningkatan atau penurunan satu satuan skor pada pengadaan spare part akan diikuti dengan kenaikan atau penurunan skor kelancaran keberangkatan kapal pada PT. Buana Lintas Lautan. Besarnya kenaikan atau penurunan tersebut rata-rata sebesar 0,424 pada konstanta 7,765. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ketepatan dari proses pengadaan spare part maka akan meningkatkan kelancaran keberangkatan kapal pada PT. Buana Lintas Lautan terutama pada indikator pengadaan spare part dengan metode normal yaitu memiliki rata-rata skor tertinggi sebesar 4,8 yang berarti metode normal membutuhkan waktu yang lebih lama sedangkan jawaban indikator terendah dengan rata –rata skor sebesar 3,9 terdapat pada indikator metode pengadaan spare part dengan metode penunjukan langsung yang berarti metode penunjukan langsung lebih cepat diproses.
Kata kunci : Spare part, Pengadaan, Persediaan, operasional dan kapal pengangkut.
References
Abbas Salim. 2006. Manajemen Transportasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Danuasmoro, Goenawan. 2003. Manajemen Perawatan. Jakarta, penerbit: Yayasan Bina Citra Samudera.
Gopalakrishnan, P., dan Banerji, A.K., 1997, Maintenance and Spare Parts Management, 1st ed., Rajkamal Electric Press, Delhi.
Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto, Richardus. 2003. Manajemen Persediaan, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kosasih, Engkos dan Hananto Soewodo. 2007. Manajemen Perusahaan Pelayaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
Sugiyono. 2017.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta,CV
Suyono, R.P. 2007, Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut
Edisi IV, Jakarta.
UNCTAD (United Nations Converence on Trade and Development) 2016 UNCTAD (United Nations Converence on Trade and Development) 2017 UNCTAD (United Nations Converence on Trade and Development) 2018 www.spssindonesia.com