MODIFIKASI MANAJEMEN INVENTORI GUDANG DALAM IMPLEMENTASI LEAN WAREHOUSING: SEBUAH STUDI KASUS PADA INDUSTRI FMCG

Manajemen Inventori FMCG Waste Lean Warehousing

Authors

September 18, 2020
January 18, 2021

Abstract

The warehouse performance in serving the production department is a top priority to realize the production schedule set by the companies as a response to the market. Market uncertainty is an essential factor that needs to be considered to ensure the sustainability of production activities. Excellent performance in warehouse management will help reduce the impact of risks caused by uncertainty. Thus, it is necessary to make continuous improvements in warehouse management so that its performance will be better. This research aims to formulate practical tactics that can be used by warehouse operators to improve warehouse performance, which is leaner, more productive, and more efficient. The FMCG (fast-moving consumer goods) industry was chosen as the case study in this research. The approach used is a modification of the material classification and changes in material layout. This study presents a significant difference in reducing the time spent on non-value-added activities. This research succeeded in reducing the portion of time used for non-value added activities (waste).

 

Abstrak

Revolusi industri 4.0 menciptakan peluang bagi UMKM di daerah pedesaan untuk dapat membangun dan mengembangkan jaringan pemasaran pada skala yang luas dan efisien. Penerapan digitalisasi pada suatu Desa akan memberikan dampak luias terhadap potensi apa yang belum diketahui secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan desain aplikasi android yang diharapkan dapat memberikan pengalaman baru kepada para pengunjung untuk mengetahui potensi desa yang belum terekspos. Kontribusi dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perbandingan pada desain model aplikasi yang dievaluasi pada dua desa dengan budaya dan potensi yang berbeda, yaitu Desa Ponggok Klaten dan Desa Kadubungbang Pandeglang. Hasil QFD dan AHP dapat diketahui bahwa aplikasi bersifat fleksibel terhadap penerapan dua desa serta prioritas kebutuhan pengunjung dan fitur prioritas aplikasi. Hasil erbandingan terdapat kesamaan dalam kebutuhan pelanggan dan perbedaan dalam desain fitur, karena kedua desa memiliki budaya dan topografi yang berbeda.


Similar Articles

<< < 1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.