PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PALLET MESH MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX (STUDI KASUS : PT. MMM)

Distribusi Saving Matrix dan Nearest Neighbor

Authors

November 18, 2020
May 25, 2021

Abstract

Distribution of products from the company's warehouse PT. MMM to consumers so far the company only uses estimates of consumers which will be passed in one shipment only by looking at the number of requests without considering the shipping routes and distance from the warehouse to the location of the consumer. This study aims to determine an effective shipping route using the saving matrix and nearest neighbor methods then find out distance savings and transportation cost savings. Comparison of the product distribution routes of PT. MMM after using the saving matrix method and the nearest neighbor method results in an effective and efficient route where the initial distribution route is 40 routes into 7 routes for 7 days of product distribution to consumers. The saving matrix method is applied. shows a reduction in the distance of the original shipment of 1,673.6 Km to 810.7 Km, thus obtained a savings of a distance of 862.9 Km. As well as a significant reduction in transportation costs where the initial cost of transportation of Rp. 4,478,448.- dropped to Rp. 3,675,951.-, so the company can save on transportation costs by Rp. 802,497.-.

Abstrak

Rute pendistribusian produk dari gudang perusahaan PT. MMM  ke para konsumen  selama ini perusahaan hanya menggunakan perkiraan konsumen mana yang akan dilalui dalam satu kali pengiriman, yaitu hanya dengan melihat jumlah permintaan tanpa mempertimbangkan rute pengiriman dan jarak tempuh dari gudang ke lokasi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pengiriman yang efektif menggunakan metode saving matrix dan nearest neighbor, kemudian mengetahui penghematan jarak serta penghematan biaya transportasi. Perbandingan rute distribusi produk PT. MMM dengan menggunakan metode saving matrix dan metode nearest neighbor menghasilkan rute yang efektif dan efisien dimana rute awal distribusi sebanyak 40 rute menjadi 7 rute untuk 7 hari pendistribusian produk ke konsumen. Dengan diterapkannya metode saving matrix menunjukan penurunan jarak tempuh pengiriman yang semula 1.673,6 Km menjadi 810,7 Km, dengan demikian didapatkan penghematan jarak sebesar 862,9 Km. Serta menurunkan biaya transportasi yang signifikan dimana biaya awal transportasi sebesar Rp. 4.478.448.- turun menjadi Rp. 3.675.951.-, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya transportasi sebesar Rp. 802.497

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.